Wednesday, March 02, 2011

Pos PAUD Terpadu DEWI SHINTA


Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini makin marak dan makin banyak dipahami masyarakat. Pada usia dini, 0-6 tahun ( masa GOLDEN AGE ) perkembangan otak manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan hal ini akan menjadi penentu bagi fase perkembangan selanjutnya. Perkembangan otak ini akan berkembang dengan baik apabila diberi rangsangan dan pendidikan yang tepat. Jika dibiarkan, perkembangan otak tetapakan berjalan namun tidak akan berkembang optimal bahkan bisa mengalami kemunduran.

Pada usia 0-2 tahun, diharapkan peran aktif orang tua untuk memberi rangsangan pada anaknya berupa suara, latihan motorik kasar, mengenalkan warna, bentuk benda, mengajari budi pekerti yang sederhana, dan sebagainya. usia 2-4 tahun, waktunya anak diajari bersosialisasi dengan individu lain untuk mengasah kecerdasan sosialnya, berlatih mengasah kecerdasan emosionalnya, juga kecerdasan spiritualnya. Bagi orang yang mampu menyekolahkan anaknya ke Kelompok Bermain atau Play Grup, kebutuhan ini mungkin dapat terpenuhi.

Namun bagaimana nasib anak-anak dari kalangan warga kurang mampu? Apakah mereka tidak berhak mendapat pendidikan di saat usianya masih dini? Apalagi mereka adalah generasi penerus kita. Apakah kita biarkan mereka kehilangan masa-masa GOLDEN AGEnya?

Dengan pertimbangan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, maka Tim Penggerak PKK RW 8 Kelurahan Dukuh Kupang sejak tahun 2010 mulai mendirikan Posyandu terintegrasi PAUD dan BKB. Posyandu menitik beratkan pada pemantauan kesehatan fisik anak balita. BKB merupakan kegiatan parenting dimana sasarannya adalah orang tua balita. Kegiatan Posyandu dan BKB dilakukan 1 kali sebulan. Kemudiankegiatan PAUD untuk mengasah kemampuan sosial dan emosional anak.

Sosialisasi tentang pentingnya PAUD pun gencar dilakukan. Jadi kegiatan PPT meliputi 3 kegiatan yaitu, Posyandu, BKB, dan PAUD. Diharapkan melalui 3 kegiatan terpadu ini, perkembangan anak dapat dicover secara optimal baik perkembangan fisik maupun psikisnya dengan melibatkan kader Posyandu, bunda PAUD dan orang tua balita.

Meski berjalan tertatih-tatih karena keterbatasan SDM, sarana, dan prasarana, hal ini tidak menyurutkan semangat para kader relawan PKK RW 8 Kelurahan Dukuh Kupang untuk menggalakkan kegiatan ini. Tak ada bunda Pos Paud Terpadu Dewi Shinta yang digaji, semuanya relawan, meski banyak yang memiliki pendidikan terbatas, namun semangat pengabdian merekalah yang patut diacungi jempol dan diberi apresiasi.

Kondisi keluarga tidak mampu bukan merupakan alasan untuk tidak memberikan hak anak untuk mendapat pendidikan di usia dininya. Kami yakin banyak warga masyarakat yang memiliki potensi, punya hati nurani, punya akses, ada banyak perguruan tinggi, banyak perusahaan/BUMN yang memiliki CSR yang siap membantu penyelenggaraan pendidikan yang murni tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat ini.